Sistem Pariwisata Nasional dikembangkan sesuai dengan kebijakan nasional di bidang pariwisata berdasar regulasi. Sistem kepariwisataan di kembangkan dengan konsep: (1) Setiap pengembangan berdasarkan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; (2) Manusia dan Masyarakat Lokal menjadi subyek (Community Based Tourism); (3) Kepariwisataan memanfaatkan dan melestarikan sumber daya alam dan budaya bertumpu pada keunikan, kekhasan, dan kelokalan; (4) Kepariwisataan harus mampu berperan dalam membangun semua aspek kehidupan masyarakat.
Di dalam The Tourism System (Mill &Morrison, 1992), Sistem pariwisata terdiri atas 4 komponen, yaitu:
- Pasar; Pasar pariwisata dibagi beberapa kategori, yaitu pasar internasional dan domestik, pasar tradisional dan potensial, inbound dan outbound
- Perjalanan; Perjalanan di bagi beberapa kategori, yaitu perjalanan darat, udara dan laut
- Destinasi; Destinasi mencakup beberapa bagian, yaitu Negara, daerah, kawasan dan primer/sekunder/tersier
- Pemasaran; Pemasaran sering berkaitan dengan kebijakan yang menyangkut konsep, cara, peralatan, biaya dll.
Pengembangan Pariwisata dapat dilakukan dengan beberapa landasan, seperti:
- selalu menciptakan inovasi agar pariwisata dapat mengikuti keinginan pasar
- menciptakan keserasian dan keharmonisan antara masyarakat, pengelola kawasan dan wisatawan serta lingkungannya
- menjaga kelestarian setiap ODTW dengan konservasi untuk menjaga keunikan dan keindahan yang dimiliki setiap ODTW
Hierarki Perencanaan Pariwisata
Scope Kepariwisataan secara umum sebagai berikut:
Isu-isu Strategis Pembangunan Pariwisata
Pariwisata merupakan salah satu bidang pembangunan yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional.
- Kontribusi yang signifikan terhadap devisa, pada Tahun 2005 sebagai penyumbang keempat terbesar
- Devisa dari wisman melampaui aliran devisa masuk dari utang luar negeri pemerintah dan PMA (2002-2004)Merupakan industri yang mengalami pertumbuhan paling pesat diantara industri-industri jasa (WTO)
- Diprediksi sebagai salah satu penggerak utama perekonomian abad 21 (WTO)
- Mampu menyerap tenaga kerja sekitar 7,4% dari total tenaga kerja (data 2005-WTTC)
- Dalam pembangunan SDM, pariwisata berpotensi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat (materiil, spritual, kultural, dan intelektual)
- Potensi pariwisata lainnya yaitu untuk meningkatkan kualitas hubungan antar manusia dan instrumen dalam memupuk rasa Cinta Tanah Air dan untuk mengembangkan jati diri bangsa